Tuesday, November 22, 2011

Tekhnik Pengumpulan Data : Wawancara

Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat untuk suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.
Jurnalistik
Dalam bidang jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya dilakukan atas permintaan atau keinginan wartawan yang bersangkutan.
Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita.

Bentuk Wawancara

  1. Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
  2. Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
  3. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
  4. Wawancara pribadi.
  5. Wawancara dengan banyak orang.
  6. Wawancara dadakan / mendesak.
  7. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.
Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap wartawan juga ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup ikut ditentukan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan baik oleh nara sumber maupun wartawan.

sumber : wikipedia Indonesia

Tekhnik Pengumpulan Data Angket

Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975)
Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel, 1987)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data ( I. Djumhur, 1985 )
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
memerlukan kedatangan langsung dari sumber data ( Dewa Ktut Sukardi, 1983 ).
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang/anak yang ingin diselidiki atau responden (Bimo Walgito, 1987).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada
subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga
Pengambilan data dapat dilakukan secara :
a. Pertanyaan langsung vs Pertanyaan tidak langsung
Perbedaan mendasar antara Pertanyaan Langsung dan Pertanyaan Tidak Langsung ialah terletak pada tingkat kejelasan suatu pertanyaan dalam mengungkap informasi khusus dari responden. Pertanyaan Langsung menanyakan informasi khusus secara langsung dengan tanpa basa-basi (direct), dimana jawaban diperoleh dari sumber pertama tanpa menggunakan perantara. Pertanyaan Tidak Langsung menanyakan informasi khusus secara tidak langsung (indirect), dimana Jawaban angket itu diperoleh dengan melalui perantara, sehingga jawabannya tidak dari sumber pertama.
Contoh :
Pertanyaan Langsung: Apakah Saudara mengenal tersangka pembunuhan?
Pertanyaan Tidak Langsung: Bagaimana pendapat saudara terhadap pembunuhan yang dilakukan oleh budi?
b. Pertanyaan Khusus v.s Pertanyaan Umum
Pertanyaan Khusus menanyakan hal-hal yang khusus yang dibutuhkan oleh penulis. Sedang Pertanyaan Umum biasanya menanyakan informasi mengenai identitas dari koresponden. Lebih baik pertanyaan dimulai dari umum ke khusus.
Contoh pertanyaan :
Pertanyaan Khusus: Apakah saudara mengenal sistem Kanban?
Pertanyaan Umum: Berapa umur anda?
c. Pertanyaan Tentang Fakta v.s Pertanyaan Tentang Opini
Pertanyaan tentang fakta yang menghendaki jawaban dari responden berupa fakta; sedang Pertanyaan tentang opini menghendaki jawaban yang bersifat opini. Pada praktiknya dikarenakan responden mungkin mempunyai memori yang tidak kuat ataupun dengan sadar yang bersangkutan ingin menciptakan kesan yang khusus; maka Pertanyaan tentang fakta belum tentu sepenuhnya menghasilkan jawaban yang bersifat faktual.
Demikian halnya dengan pertanyaan yang menanyakan opini belum tentu sepenuhnya menghasilkan jawaban yang mengekspresikan opini yang jujur. Hal ini terjadi karena responden mendistorsi opininya didasarkan pada adanya “tekanan sosial” untuk menyesuaikan diri dengan keinginan social dan lingkungannya.

sumber : http://adityaanggar.wordpress.com/2008/10/27/pengertian-kuesioner/
              foto : docstoc.com

EUFORIA SEA GAMES

Southeast Asian Games atau SEA Games adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun sekali dan melibatkan negara-negara di Asia Tenggara.Pesta Olahraga ini di gelar di Palembang dan Jakarta pada tanggal 11 sampai 22 November 2011 yang sebelumnya SEA Games di adakan di Viantiene,Laos pada tahun 2009.
Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi ketika menyambut SEA Games apa lagi pada saat pembukaan SEA Games yang dikemas dengan tekhnologi canggih dan banyak penari membuat masyarakat domestik maupun asing terpukau.Bahkan meskipun pemerintah telah memberikan fasilitas transpotasi gratis untuk menonton SEA Games di Jakabaring,Palembang masyarakat banyak rela berjalan kaki untuk menonton karena selalu penuh nya transportasi untuk menonton SEA Games

Apalagi euforia SEA Games cabang olahraga sepak bola dan bulu tangkis selalu di padati masyarakat untuk beramai-ramai menontonnya secara langsung.Dan tiket pun selalu habis dalam beberapa jam saja.Indonesia akhirnya memastikan diri sebagai juara umum di SEA Games kali ini dengan meraih total 182 emas, 151 perak, dan 143 perunggu.Semoga Indonesia tetap berprestasi di pertandingan SEA Games kedepan dan pertandingan-pertandingan lainnya.Dan semoga pertandingan SEA Games di Indonesia memberikan kesan yang indah untuk atlet-atlet Asia Tenggara.

Friday, November 18, 2011

BUDAYAKAN MEMBACA


Membaca harus ditanamkan sejak kecil sehingga kelak hingga anak dewasa, anak akan hobi membaca buku. Buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus.Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Sekarang buku telah banyak beredar dalam bentuk kertas yang bertumpuk dan di beri cover.
Segala apapun pengetahuan ada di buku untuk itu kita harus banyak membaca buku agar kita banyak memperoleh pengetahuan.Manfaat buku banyak sekali dengan membaca buku orang dapat menjadi pintar,kaya,bijaksana dan mempunyai banyak keahlian. Buku - buku juga wajib di miliki anak-anak yang bersekolah untuk mempelajari penjelasan dari guru dan menjawab soal-soal.Tanpa membaca buku hidup seperti tinggal di hutan.

PROPOSAL/USUL

Pengertian proposal
Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan
hal yang perlu diperhatikan dalam membuat proposal:

A. JUDUL PENELITIAN
Setelah kita membahas bagaimana cara menemukan masalah, langkah selanjutnya adalah membuat Judul Penelitian. Dalam membuat judul penelitian, beberapa hal yang harus diketahui adalah judul itu harus:
1. Komunikatif, mudah dipahami maksudnya oleh pembaca
2. Memuat variabel penelitian
3. Menjawab apa yang ingin ditingkatkan
4. Dengan cara apa/upaya apa untuk meningkatkannya.
5. Sasaran dan Lokasi tercermin dalam judul;
6. Banyak kata sekitar 15-20 kata

Judul penelitian hendaknya singkat dan spesifik tetapi cukup jelas mewakili gambaran tentang masalah yang akan diteliti dan tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan atau sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi. Alasan pemilihan judul juga harus:

* Menarik minat
* Layak diteliti
* Bermanfaat bagi masyarakat, dll.

Contoh judul penelitian Tindakan kelas antara lain :
1. Inovasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekitar (IPAS) Pokok Bahasan Kimia Lingkungan Melalui Pembuatan Film tentang Pencemaran Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak 1 SMK Negeri 8 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007 (Oleh : Ardan Sirodjuddin, S.Pd.)
2. Pembelajaran Berbasis Project Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari Tahun Pelajaran 2007/2008 (Oleh : Dra. Sri Wahyuni Dwiyanti M.Pd).
3. Penggunaan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas III IPS SMA Negeri 1 Randublatung Pada Semester I Tahun Pelajaran 2004/2005. (Oleh : Juremi)
4. Penggunaan “Dakon Elektron” Dalam meningkatkan Keefektifan Proses Pembelajaran IPA Kelas I Kecantikan Kulit Pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2004/2005 SMK Negeri 1 Tegal (Oleh : Ibnu Hajar Dewantoro).



B. BIDANG ILMU
Tuliskan bidang ilmu (Jurusan) dari Ketua Peneliti dan kajian masalah yang diteliti. Bidang penelitian yang diteliti sebaiknya relevan dengan disiplin ilmu guru, misalnya guru matematika tidak membahas pembelajaran yang ada di pelajaran Biologi. Begitupun sebaliknya. Terkecuali penelitian yang ditekuninya masih ada hubungannya dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Contohnya pembuatan media pembelajaran.




C. PENDAHULUAN
Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan pembelajaran. Dalam pendahuluan harus dikemukakan:

1. Latar belakang masalah secara jelas dan sistematis, yang meliputi:
a. Uraian tentang kedudukan mata pelajaran dalam kurikulum (semester, mata pelajaran yang ditunjang dan mata pelajaran penunjang);
b. Gambaran umum isi mata pelajaran tsb termasuk pembagian waktunya (lampirkan Analisis Instruksional, RPP, Silabus dari mata pelajaran yang bersangkutan);
c. Metode pembelajaran yang digunakan saat ini.

2. Masalah yang dihadapi guru ditinjau dari hasil belajar yang dicapai siswa selama proses pembelajaran.
Kriteria masalah yang dapat dibuat PTK adalah :
* Masalah di sekolah/di kelas
* Layak diteliti dan terjangkau PTK
* Perlu ada: identifikasi masalah; analisis masalah.
* Rumusan masalah: singkat; jelas; operasional.
* Bukan permasalahan individual siswa, tetapi masalah kelas;



D. PERUMUSAN MASALAH
Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan diambil dan hasil positif yang diantisipasi.


Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di kelas, penting dan mendesak untuk dipecahkan. Setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah penelitiannya, selanjutnya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan akar penyebab dari masalah tersebut.

Pada perumusan masalah perlu diperhatikan :

Substansi:
Perlu mempertimbangkan bobot dan manfaat tindakan yang dipilih untuk meningkatkan dan/atau memperbaiki pembelajaran
Orisinalitas (tindakan):
Perlu mempertimbangkan belum pernah tidaknya tindakan dilakukan guru sebelumnya
Formulasi:
dirumuskan dalam kalimat tanya, tidak bermakna ganda, lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik apa yang dipermasalahkannya, dan tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut
Teknis:
Mempertimbangkan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, seperti kemampuan metodologi penelitian, penguasan materi ajar, teori, strategi dan metodologi pembelajaran, kemampuan menyediakan fasilitas (dana, waktu, dan tenaga).

Contoh perumusan masalah :
* Apakah pembelajaran berbasis project dapat meningkatkan prestasi belajar geografi khusus kompetensi dasar keterampilan dasar peta dan pemetaan pada siswa kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari tahun 2007/2008 ?


* Apakah pembelajaran berbasis project dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada kompetensi dasar keterampilan dasar peta dan pemetaan kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari tahun 2007/2008 ?
* Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kualitas proses belajar matematika siswa SMPN 5 Jepara?
* Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMPN 5 Jepara?



E. CARA PEMECAHAN MASALAH
Uraikan pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas (yang meliputi: perencanaan-tindakan-observasi/ evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus). Cara pemecahan masalah telah menunjukkan akar penyebab permasalahan dan bentuk tindakan (action) yang ditunjang dengan data yang lengkap dan baik.


F. TINJAUAN PUSTAKA
Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami sebagai acuan, yang dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian akhir dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi.



G. TUJUAN PENELITIAN
Kemukakan secara singkat tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga tampak keberhasilannya.



H. KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN
Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan/atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.



I. METODE PENELITIAN
Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan obyek, latar waktu dan lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklis. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam satu siklus sebelum pindah ke siklus lainnya. Jumlah siklus disyaratkan lebih dari dua siklus.




J. JADWAL PENELITIAN
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart. Contohnya, jadwal kegiatan penelitian disusun selama 10 bulan.



K. PERSONALIA PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian maksimal 3 orang. Uraikan peran dan jumlah waktu yang digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Rincilah nama peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas, sama seperti pada Lembar Pengesahan.

http://bathdeville.blogspot.com/2011/02/pengertian-proposal.html

LAPORAN

Pengertian Laporan

Laporan adalah suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.

Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien. Kerja sama diantara atasan bawahan bisa dilakukan, dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi.

Bagaimana agar laporan benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat peranannya dalam organisasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Clear

Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca. Kejelasan suatu laporan tersebut tentu saja didukung oleh penguasaan materi laporan dari si pemberi laporan sehingga dengan adanya jaminan bahwa si pembuat laporan menguasai materinya merupakan jaminan kejelasan suatu laporan di samping hal-hal tersebut diatas.

2. Mengenai sasaran permasalahannya

Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga dalam hal penyusunan kata-kata maupun kalimat harus yang jelas, singkat jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan semakin bingung dan tidak mengerti.

3. Lengkap

Kelengkapan tersebut menyangkut :

a. Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya.

b. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan atau dengan kata lain masalah yang sangat penting diutamakan pembahasannya baru masalah-masalah yang timbul dalam pembahasan sampingan seyogyanya juga dibahas. Sehingga laporan menjadi lengkap dan mantap karena sudah mencakup segala segi yang didukung dengan data-data statistik yang jelas dan lengkap.

4. Tepat waktu dan cermat

Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuat laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan. Kalau sampai terjadi keterlambatan penyampai laporan bagi yang berkepentingan berarti terjadi pemborosan waktu maupun tenaga karena kalau misalnya laporan tersebut diperlukan untuk bagian pengendalian produksi maka bagian pengendalian produksi akan kacau karena bagian ini menyangkut proses produksi yang berlangsung terus menerus. Oleh karena itu ketepatan waktu maupun kecermatan pembuatan laporan sangat dibutuhkan apalagi bila laporan tersebut menyangkut tindakan koreksi yang harus ada follow up nya.

5. Tetap

Laporan yang diduking data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima. Keterangan-keterangan dalam menyampaikan laporan tidak boleh saling bertentangan satu sama lain.

6. Objective dan factual

Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya maupun dibuat secara obyektif.

7. Harus ada proses timbal balik

Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti sehingga menimbulkan gairah dan minat si pembaca.

sumber http://nindiyahpuspitasari.blogspot.com/2011/04/pengertian-laporan.html

KETIKA BERWIRAUSAHA MENJADI PILIHANKU

Wirausha berasal dari kata wira artinya pejuang sedangkan usaha adalah suatu perbuatan jadi wirausaha adalah pejuang yang berbuat sesuatu. Untuk itu wirausaha harus melakukan sesuatu yang berguna untuk masyarakat secara positif.Seperti ketika kita berwirausaha dengan menjual buku-buku yang sangat berguna untuk masyarakat bukan menjual barang-barang yang merusak masyarakat seperti narkoba.Berwirausaha juga harus ditanamkan sejak dini karena untuk menjadi wirausaha yang sukses butuh banyak pengalaman dan pengetahuan.Untuk itu kita harus dapat mulai belajar dengan membacanya dari internet,koran, buku bahkan menanyakan kepada wirausahawan yang sukses.
tahap-tahap berwirausaha :
Tahap yang pertama adalah niat,tujuan,tekad
seseorang wirausaha harus mempunyai niat,tujuan dan tekad sehingga apa yang di rencanakan lebih jelas dan tidak mudah putus asa.
Tahap yang kedua adalah modal
untuk berwirausaha kita harus mempunyai modal untuk menjalankannya modal dapat dari kita menabung atau meminjam kepada investor
tahap yang ketiga adalah melakukan usaha
dalam melakukan usaha kita harus mengikuti rencana yang telah kita buat sehingga tujuan lebih mudah tercapai.
Tahap yang keempat adalah bertahan
jika kita mengalami kerugian sedikit jangan mudah menyerah, kita harus mempertahankan usaha kita dengan lebih memperbaiki kekurangan-kekurangan kita dalam berwirausaha.
Tahap yang kelima adalah berkembang
jika kita mengalami banyak keuntungan maka mengembangkan perluasan usaha sangat bagus untuk dilakukan sehingga keuntungan pun lebih banyak di dapatkan.